Sabtu, 25 Desember 2021

Pasal 4 : 12000 Keutamaan Dalam Shalat

PASAL 4
 
12000 KEUTAMAAN DALAM SHALAT

Para ahli tasawwuf mengatakan bahwa ada 12000 keutamaan dalam shalat yang disimpan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam 12 perkara. 12 perkara itu penting sekali untuk dijaga supaya shalat menjadi sempurna dan kita mendapatkan faidah yang penuh darinya. 
 
12 perkara itu sebagai berikut 
  1. Ilmu (sabda Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam, "amal yang sedikit tetapi dilakukan dengan ilmu, lebih baik daripada amal yang banyak tanpa ilmu)." 
  2. Wudhu, 
  3. Pakaian, 
  4. Waktu, 
  5. Menghadap Kiblat, 
  6. Niat, 
  7. Membaca Takbir Pertama (Takbiratul ihram) 
  8. Berdiri, 
  9. Membaca Al-Qur'an, 
  10. Rukuk,
  11. Sujud, dan 
  12. Duduk Dalam Tahiyyat. 

Penyempurnaannya adalah Ikhlas. Dari ke-12 perkara itu Setiap perkara memiliki tiga bagian penting yaitu sebagai berikut.
1. Ilmu, ada tiga hal yang harus diperhatikan.
  • Mengetahui yang fardhu (rukun) dan yang sunnah secara jelas. 
  • Mengetahui jumlah fardhu (rukun) dan sunnah dalam wudhu dan shalat. 
  • Mengetahui cara menghadapi tipu daya setan dalam shalat.
2. Wudhu, terdapat 3 perkara yang harus diperhatikan.
  • Sebagaimana kita membersihkan anggota wudhu, hendaknya kita membersihkan hati dari iri dan dengki. 
  • Menjaga anggota badan kita dari perbuatan dosa. 
  • Jangan terlalu banyak, atau jangan terlalu sedikit dalam menggunakan air.
3. Pakaian, ada tiga hal yang harus diperhatikan.
  • Diperoleh dengan cara yang halal. 
  • Suci dari najis. 
  • Sesuai dengan sunnah Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, yaitu tidak melebihi mata kaki dan tidak menunjukkan kesombongan.
4. Waktu, ada tiga hal yang perlu diperhatikan.
  • Memperhatikan posisi matahari, bintang-bintang, dan lain-lain. Supaya mengetahui waktu yang tepat (pada zaman kini sebagai gantinya adalah jam). 
  • Memperhatikan adzan. 
  • Hati senantiasa memikirkan waktu shalat Jangan sampai terlewatkan tanpa disadari.
5. Menghadap kiblat, ada tiga hal yang harus diperhatikan.
  • Secara zhahir badan menghadap kiblat. 
  • Hati menghadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sebab Dialah kiblat bagi hati. 
  • Menghadap kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan sepenuh adab.
6. Niat; terdapat 3 hal yang harus diperhatikan.
  • Sadar akan shalat apa yang akan dikerjakan. 
  • Berdiri di hadapan Allah dengan merasa dilihat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 
  • Merasa bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengetahui keadaan hati kita.
7. Takbiratul ihram, ada tiga perkara yang harus diperhatikan
  • Melafadzkan Takbir dengan benar. 
  • Mengangkat tangan sampai ke telinga (sebagai syarat bahwa kita membuang kebelakang apa saja selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala). 
  • Mengagungkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dalam hati ketika mengucapkan Takbir Allahu Akbar.
8. Qiyaam (berdiri), ada tiga hal yang harus diperhatikan.
  • Pandangan selalu tertuju ke tempat sujud. 
  • Betul-betul merasa sedang berdiri di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 
  • Jangan mempedulikan urusan yang lain. Perumpamaan orang yang perhatiannya ke sana ke sini di dalam shalat, adalah seperti orang yang bersusah payah memohon kepada para penjaga istana untuk dapat menghadap raja. Namun ketika ia berada di hadapan raja dan raja memberikan perhatian kepadanya, ia malah melihat kesana kemari. Bagaimana mungkin Raja akan memperhatikannya?
9. Qira'at (bacaan Al-Qur'an) ada tiga perkara yang harus diperhatikan
  • Membaca dengan tartil dan tajwid yang benar. 
  • Merenungkan maknanya. 
  • Berusaha mengamalkan apa yang telah dibaca.
10. Rukuk, ada tiga hal yang harus diperhatikan.
  • Meluruskan punggung ketika rukuk, tidak terlalu kebawah dan terlalu ke atas. (Para ulama mengatakan bahwa tiga anggota badan yaitu kepala, punggung, dan pinggul, hendaklah lurus dan rata). 
  • Membuka jari-jari tangan dan memegang lutut dengan kokoh. 
  • Membaca tasbih dengan penuh rasa ta'zhim.
11. Sujud, ada tiga hal yang harus diperhatikan.
  • Letak tangan sejajar dengan telinga. 
  • Menegakkan siku-siku tangan (20) 
  • Membaca Tasbih dengan penuh rasa ta'zhim.
12. Qa'dah atau duduk, ada tiga hal yang harus diperhatikan.
  • Menegakkan kaki kanan, dan menduduki telapak kaki kiri. 
  • Membaca Do'a tasyahhud dengan meresapinya, karena didalamnya mengandung salam kepada Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam dan terdapat Do'a untuk saudara-saudara muslim dan para malaikat. 
  • Ketika mengucapkan salam kekanan dan kekiri diniatkan untuk memberi salam kepada seluruh manusia yang ada di kanannya dan seluruh manusia yang ada di kirinya.
13. Ikhlas, ada tiga hal yang harus diperhatikan.
  • Shalat semata-mata untuk memperoleh keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 
  • Menyadari bahwa Shalat kita adalah Taufik dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 
  • Mengharapkan pahala.

Terjemahan dan Maksud Pujian-Pujian
Pada hakikatnya, shalat mengandung kebaikan dan keberkahan yang besar. Setiap bacaan dalam shalat, menunjukkan pujian terhadap keagungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam doa yang pertama kali (Do'a iftitah) terdapat banyak keutamaan.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ
Subhanaka Allahumma
Wahai Allah, Kami memuji kesucian-Mu. Yang bersih dari segala aib dan jauh dari segala kekurangan

وَبِحَمْدِكَ
Wa Bihamdika
Segala pujian dan sanjungan hanyalah milik-Mu dan layak untuk-Mu.

وَتَبَارَكَ اسْمُكَ

Wa Tabarakasmuka
Nama-Mu penuh berkah, sehingga dimanapun terdapat Nama-Mu pasti disitu ada keberkahan.

وَتَعَالَى جَدُّكَ 
Wa Ta'ala Jadduka
Kemuliaan-Mu begitu tinggi, keagungan-Mu tiada yang menandingi.
 
وَلَا إلَهَ غَيْرُكَ
Wa Laailaha Ghairuka
Tidak ada yang berhak disembah selain Engkau atau tiada Dzat yang patut disembah selain Engkau.

Note : Do'a Iftitah diatas untuk mazhab Hanafi dan Hambali
 
Begitu pula dalam rukuk, kita membaca Subhana rabbiyal azhimi yang Maha Agung, Suci dari segala aib. Di hadapan keagungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kita menempatkan Segala kelemahan dan ketidakberdayaan kita. Mendongak adalah tanda keangkuhan. Menunduk ialah ikrar bahwa kita siap menjadi Hamba-Nya yang taat. Dalam rukuk Kita berjanji dalam hati : "di hadapan semua perintah-Mu ya Allah, Aku akan menaati-Mu. Dan aku akan menjunjung tinggi semua perintah-Mu. Tubuhku yang penuh dosa ini hadir. Ya Allah, Aku bersumpah di haribaan-Mu, Engkau Maha Besar. di hadapan kebesaran-Mu kutundukkan kepalaku."

Demikian pula dalam doa sujud Subhana rabbiyal a'la: Aku mengakui dengan kemahatinggian Allah dan kemahasucian Allah dari segala aib. Di haribaan-Nya kita sungkurkan di atas tanah anggota badan kita yang paling mulia yaitu kepala, beserta anggota tubuh yang kita cintai: mata, telinga, hidung, dan mulut. Seakan-akan kita berikrar, "Ya Allah, di hadapanmu aku sungkurkan anggota badan yang paling mulia dan paling aku cintai. Karena Aku mengharap karunia dan kasih sayang-Mu semata."

Berdiri dengan penuh adab dan tangan bersedekap dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan menampakan kelemahan kita di hadapan-Nya. Kemudian meningkat lagi dengan membungkukkan kepala saat rukuk, dan meningkat lagi dengan sujud meletakkan hidung dan kepala kita di bumi. Kita merendahkan diri dihadapan-Nya begitulah bentuk shalat sebenarnya yang akan membawa diri kita menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan limpahan rahim-Nya memberikan Taufik kepadaku dan seluruh umat Islam untuk dapat mengamalkannya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Ke-7 Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

BAB KESATU AYAT-AYAT YANG MENEGASKAN PENTINGNYA MENYURUH KEPADA KEBAIKAN DAN MENCEGAH DARI KEMUNGKARAN AYAT KE-7 (Hal-XXX) BACA JUGA AYAT KE...