Minggu, 19 Desember 2021

Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha

Pernikahan pertama Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha, direncanakan dengan Waraqah Bin Naufal, tetapi tidak terlaksana. Setelah itu, Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha menikah dengan Atiq Bin 'Aidz, kemudian dengan Abu Halah. Terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli sejarah mengenai pernikahannya ini, yaitu siapakah diantara keduanya yang lebih dahulu menikah dengannya. 

Pendapat yang terbanyak menyebutkan bahwa suami pertamanya adalah Atiq Bin 'Aidz yang menghasilkan seorang anak perempuan bernama Hindun. Setelah Dewasa, Sayyidatina Hindun Radhyiallahu 'anha masuk Islam dan beranak banyak. Sebagian lagi menulis, dari perkawinannya dengan Atiq, Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha memiliki anak laki-laki bernama Abdullah atau Abdi Manaf.

Kemudian Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha menikah dengan Abu Halah. Diriwayatkan bahwa dari pernikahan tersebut ia mendapatkan dua orang anak, yang bernama Hindun dan Halah. Kebanyakan riwayat menyebutkan bahwa keduanya adalah laki-laki. Sebagian lagi menulis bahwa Hindun adalah seorang laki-laki, dan Halah adalah seorang perempuan. Hindun masih hidup sampai zaman kekhalifahan Sayyidina Ali Radhiyallahu 'anhu.

Setelah Abu Halah meninggal, Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha menikah dengan Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam. Ketika itu Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha berumur 40 tahun. Ia menjalani pernikahan bersama Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam selama 25 tahun.

Pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu anha wafat dalam usia 65 tahun. Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam sangat mencintai Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha dan tidak menikah dengan wanita lain selama hidup Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha.
 
Gelar Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha sejak sebelum Islam adalah Thahirah (Wanita Suci). Oleh sebab itu, anak-anaknya dari suami sebelumnya juga disebut dengan Bani Thahirah. 

Keutamaan dirinya telah banyak ditulis dalam Kitab-Kitab Hadits. Ketika Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha meninggal dunia, Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam sendiri yang turun ke makam dan menguburnya. Pada waktu itu, shalat jenazah belum disyari'atkan.

Setelah meninggalnya Sayyidatina Khadijah Radhiyallahu 'anha, Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam menikahi Sayyidatina Aisyah dan Sayyidatina Saudah Radhyiallahu 'anhuma pada bulan Syawal tahun itu juga. Dalam hal ini, terdapat perbedaan pendapat, siapakah yang lebih dulu dinikahi oleh Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam?
 
Sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa yang pertama dinikahi oleh Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam setelah Khadijah Radhiyallahu 'anha adalah Sayyidatina Aisyah Radhiyallahu 'anha kemudian Sayyidatina saudaht Radhyiallahu 'anha. Sebagian lagi berpendapat Sayyidatina Saudah Radhyiallahu 'anha lebih dahulu dinikahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Ke-7 Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

BAB KESATU AYAT-AYAT YANG MENEGASKAN PENTINGNYA MENYURUH KEPADA KEBAIKAN DAN MENCEGAH DARI KEMUNGKARAN AYAT KE-7 (Hal-XXX) BACA JUGA AYAT KE...