Sabtu, 25 Desember 2021

Kisah ke-12 Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Rahmatullah 'alaihi

   SHALATNYA ORANG-ORANG SHALIH

Kisah ke-12 

Ada juga orang-orang besar, yang mereka mempunyai kesibukan-kesibukan urusan dunia, tetapi semangat mereka dalam urusan agama sulit kita tiru. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Rahmatullah 'alaihi adalah salah seorang Khalifah yang terkenal setelah Khulafaur Rasyidin. 

Bahkan Ia dimasukkan sebagai salah seorang diantara Khulafaur Rasyidin. Istrinya pernah berkata, "Mungkin banyak orang yang lebih mementingkan wudhu dan shalat daripada suamiku, tetapi tidak pernah kulihat orang yang lebih takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala daripada suamiku. 

Setelah shalat isya, "Ia akan terus duduk di atas sajadahnya, berdoa sambil mengangkat tangan dan terus menangis hingga kantuk menyerangnya. Lalu, jika Ia bangun, ia kembali menangis dan bermunajat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala." 

Diceritakan setelah menjadi Khalifah ia tidak pernah mandi janabat (Tidak pernah tidur bersama istrinya). Padahal, istrinya adalah Putri Khalifah Abdul Malik

Khalifah Abdul Malik telah memberi putrinya perhiasan dan permata yang melimpah. Diantaranya, sebuah permata yang indah tiada tara. 

Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Rahmatullah 'alaihi berkata kepada istrinya, "Ada dua hal yang harus engkau pilih salah satu di antara keduanya. Pertama, engkau serahkan seluruh perhiasan itu karena Allah lalu aku masukkan semuanya ke Baitul Maal. Atau yang Kedua, Engkau bercerai denganku dan perhiasan itu kamu bawa.

Aku tidak suka, berkumpul dengan harta-harta tersebut dalam satu rumah. "Istrinya menjawab," Apalah artinya harta? Meskipun memiliki harta beberapa kali lipat, aku tidak sanggup berpisah denganmu. "Lalu ia menyerahkan semua hartanya ke Baitul Maal.

Setelah Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Rahmatullah 'alaih wafat, yang menjabat sebagai khalifah adalah Yazid Bin Abdul Malik. Ia berkata kepada saudara perempuannya (istri Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Rahmatullah 'alaih), "Jika Engkau mau, akan kukembalikan semua perhiasanmu dari Baitul Mala." 

Istri Khalifah Umar bin Abdul Aziz Rahmatullah alaiha menjawab, "Semasa Hidup suamiku saja perhiasan itu tidak membuatku gembira, Bagaimana mungkin perhiasan itu membuatku gembira sedangkan suamiku telah wafat."

Ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz Rahmatullah 'alaih menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, ia menanyakan penyakitnya kepada orang-orang disekitarnya. Seseorang menjawab "ada yang menduga ini sihir." Ia berkata, "tidak, ini bukan sihir." 

Kemudian ia memanggil seorang hambanya dan bertanya, "mengapa engkau meracuni aku?" Hambanya menjawab, "Aku dirayu dengan uang Seratus Dinar dan janji akan dibebaskan." 

Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Rahmatullah 'alaih menyuruh hambanya tersebut mengambil dan menyerahkan uang itu kepadanya. Selanjutnya Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Rahmatullah 'alaih memasukkan uang itu ke Baitul Maal. Kemudian ia berkata kepada hambanya itu, "Pergilah ke suatu tempat yang tidak dapat dijumpai oleh siapapun!"

Menjelang wafatnya, maslamah Rahmatullah 'alaih mengunjunginya dan berkata, "Engkau memperlakukan anak-anakmu dengan perlakuan yang tidak pernah dilakukan oleh orang lain. Engkau tidak meninggalkan uang sepeserpun untuk ke-tiga belas anakmu itu," 

Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Rahmatullah 'alaih menjawab, "Dudukkanlah aku." Ia pun duduk lalu berkata, "Aku tidak pernah mengurangi hak-hak mereka dan aku tidak memberi hak-hak orang lain kepada mereka. 

Jika mereka anak-anak yang Shalih, maka cukuplah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai penjaminnya. Sebagaimana Firman-Nya:
 
وَهُوَ يَتَوَلَّى الصّٰلِحِيْنَ

"Dan Dia adalah yang menanggung Orang-orang yang Shalih. (Q.S. Al-A'Raaf 196).

Namun, jika mereka pendosa, maka Aku tidak peduli dengan mereka. "
 
BACA KISAH LAINNYA
 🔽🔽🔽🔽


BACA KISAH KE >>>
| 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Ke-7 Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

BAB KESATU AYAT-AYAT YANG MENEGASKAN PENTINGNYA MENYURUH KEPADA KEBAIKAN DAN MENCEGAH DARI KEMUNGKARAN AYAT KE-7 (Hal-XXX) BACA JUGA AYAT KE...