Sabtu, 25 Desember 2021

Kisah ke-8 Shalatnya Kuli Angkat Ikan

  SHALATNYA ORANG-ORANG SHALIH

Kisah ke-8 

Syaikh Abu Abdillah Jila' Rahmatullah 'alaih bercerita, "Suatu hari, Ibuku meminta dibelikan ikan oleh ayahku, kemudian ayah pergi bersamaku ke pasar untuk membeli ikan. Sebelum membeli ikan, ayah mencari seorang kuli. Kebetulan ada seorang pemuda yang berdiri di situ.

Pemuda itu berkata kepada ayah," Tuan, apakah Tuan memerlukan kuli untuk membawa ikan itu? "Ayahku langsung menyahut," iya. "Kemudian pemuda itu mengangkat ikan ke atas kepalanya dan ikut bersama kami ke rumah.

Di tengah jalan, terdengarlah adzan berkumandang. Maka pemuda itu berkata, penyeru Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memanggil. aku harus berwudhu. Barang ini akan kubawa sesudah shalat. Jika engkau bersedia Silakan tunggu, jika tidak Silakan bawa!"

Setelah berkata begitu, ia menaruh ikan-ikan tadi dan segera berwudhu. Ayahku berpikir, "Kuli ini sangat kuat keyakinannya. Semestinya Aku lebih yakin kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala daripada dia." 

Akhirnya, ayah pun meninggalkan ikan-ikan itu dan pergi ke masjid. Seusai shalat, kami kembali ke tempat ikan-ikan itu, ternyata ikan-ikan itu masih ada di sana. Kuli itu membawa kembali ikan-ikan tadi ke rumahku.

Setibanya dirumah, ayah langsung menceritakan kisah tadi kepada Ibu. Ibuku meminta agar ia ditahan dulu agar ia ikut makan ikan. Setelah itu, Ia baru boleh pergi. Ketika hal ini disampaikan kepada kuli itu, ia berkata, "Maaf, Aku sedang berpuasa." AyahKu berkata agak memaksa," kalau begitu, petang nanti kamu datang lagi kemari dan berbuka di sini! "Kuli Itu berkata," biasanya jika aku telah pergi aku tidak kembali lagi. 

Namun kali ini, mungkin saja aku akan pergi ke masjid sebelah, dan petang nanti aku akan kembali ke sini untuk memenuhi undanganmu. "Ia pun pergi ke masjid di dekat rumah. Setelah maghrib ia datang dan makan bersama kami. Setelah makan, kami menyiapkan baginya sebuah kamar kecil untuk beristirahat.

di sebelah rumah kami, ada seorang wanita yang lumpuh. Kami amat terkejut ketika melihatnya sudah sehat walafiat. Kami Bertanya kepadanya, bagaimana ia dapat sembuh? Dia menjawab, "Aku berdo'a kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan wasilah tamumu itu," Ya Allah, dengan keberkahan tamu ini, sembuhkanlah Aku. "Maka aku langsung sembuh." 

Ketika kami akan menemui kuli itu, ternyata ia telah pergi. kamarnya masih tertutup tanpa diketahui kemana perginya. "
 
BACA KISAH LAINNYA
 ðŸ”½ðŸ”½ðŸ”½ðŸ”½


BACA KISAH KE >>>
| 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Ke-7 Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

BAB KESATU AYAT-AYAT YANG MENEGASKAN PENTINGNYA MENYURUH KEPADA KEBAIKAN DAN MENCEGAH DARI KEMUNGKARAN AYAT KE-7 (Hal-XXX) BACA JUGA AYAT KE...