Senin, 20 Desember 2021

Adab-adab Membaca Al-Qur'an

Setelah bersiwak dan berwudhu, kita hendaknya duduk di tempat yang sepi, dengan penuh hormat dan kerendahan hati seraya menghadap kiblat. Kemudian dengan penuh konsentrasi dan khusyu' kita membaca Al-Qur'an dengan perasaan seolah-olah sedang memperdengarkan bacaan Al-Qur'an kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Jika kita mengerti maknanya, sebaiknya kita membacanya dengan tadabbur dan tafakkur. Apabila menemui Ayat-ayat Rahmat dan Janji-janji, hendaknya kita berdoa untuk mengharap ampunan dan Rahmat-Nya. Apabila menjumpai Ayat-ayat azab dan ancaman Allah Subhanahu Wa Ta'ala, hendaknya kita meminta pertolongan kepadanya, karena tidak ada yang bisa dimintai perlindungan selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
 
Apabila kita menemukan ayat tentang kesucian Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka ucapkanlah Subhanallah. Apabila kita tidak menangis ketika membaca Al-Qur'an, hendaknya kita berusaha menangis.

Puncak kelezatan orang yang sedang bercinta 
Adalah mengadukan rasa cintanya dengan deraian air mata

Jika tidak bermaksud untuk menghapal Al-Qur'an, maka jangan membacanya terlalu cepat. Hendaknya kita meletakkan Al-Qur'an di atas bangku, bantal, atau di tempat yang tinggi. Di tengah membaca Al-Qur'an, Jangan berbicara dengan siapapun. Apabila ada keperluan berbicara ketika kita membaca Al-Qur'an, maka hendaklah menutupnya terlebih dahulu. 

Selesai berbicara, kita mengawali lagi dengan membaca Ta'awudz. Jika orang-orang di sekeliling kita sedang sibuk dalam pekerjaan mereka, sebaiknya kita membaca Al-Qur'an dengan suara lirih. Apabila tidak, lebih utama membacanya dengan suara keras.

Para ulama telah menulis, ada enam adab Lahiriyah dan enam adab Bathiniyyah dalam membaca Al-Qur'an.

Adab Lahiriyah
  1. Membaca dengan penuh rasa hormat, memiliki wudhu dan duduk menghadap kiblat. 
  2. Tidak membacanya terlalu cepat, tetapi membacanya dengan tajwid dan tartil. 
  3. Berusaha menangis atau pura-pura menangis. 
  4. Memenuhi hak Ayat-ayat azab dan Rahmat, sebagaimana yang telah diterangkan sebelumnya. 
  5. Jika di khawatirkan akan menimbulkan riya' atau mengganggu orang lain, sebaiknya membacanya dengan suara lirih. Jika tidak, sebaiknya membaca dengan suara keras. 
  6. Bacalah dengan suara dan lagu yang bagus, karena banyak hadits yang menerangkan supaya kita membaca Al-Qur'an dengan suara dan lagu yang bagus.

Adab Bathiniyyah
  1. Mengagungkan Al-Qur'an di dalam hati sebagai kalam yang tertinggi 
  2. Menghadirkan dalam hati keagungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kebesaran-Nya, karena Al-Qur'an adalah kalam-Nya 
  3. Membersihkan Hati dari rasa was-was dan ragu 
  4. Membacanya dengan merenungkan makna setiap Ayat dengan penuh kenikmatan. Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam pernah berdiri sepanjang malam sambil berulang-ulang membaca ayat
اِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۚوَاِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
"Jika engkau mengazab mereka, mereka itu adalah hambaMu dan jika engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya engkau maha perkasa dan maha bijaksana, (Q.S..Al-Maaidah 118)

Suatu malam Sa'id Bin Jubair Rahmatullah 'alaih membaca satu ayat dari surat Yaasin dan mengulang-ulangnya hingga tiba waktu subuh
 
وَامۡتَازُوا الۡيَوۡمَ اَيُّهَا الۡمُجۡرِمُوۡنَ
"Dan dikatakan kepada orang-orang kafir, berpisahlah kamu dari orang-orang mukmin hari ini wahai orang-orang yang berbuat jahat. "(Q.S. Yaasin : 59)

Hati kita mengikuti Ayat-ayat yang kita baca, misalnya, apabila membaca Ayat-ayat Rahmat, hendaknya hati kita merasa gembira dan senang. Sebaliknya, ketika kita membaca Ayat-ayat azab, hati kita hendaknya merasa takut.
Telinga benar-benar di tawajjuhkan seolah-olah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sendiri sedang berfirman kepada kita, dan kita sedang mendengarkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Ke-7 Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

BAB KESATU AYAT-AYAT YANG MENEGASKAN PENTINGNYA MENYURUH KEPADA KEBAIKAN DAN MENCEGAH DARI KEMUNGKARAN AYAT KE-7 (Hal-XXX) BACA JUGA AYAT KE...