Kamis, 16 Desember 2021

Semangat Menuntut Ilmu dan Mendalaminya

BAB KEDELAPAN


Kalimat tauhid adalah dasar agama dan asas segala kesempurnaan. Tanpa tauhid, seluruh amalan baik akan tertolak. Oleh karena itu, terutama pada masa permulaan Islam, para Shahabat Radhyiallahu 'anhum sangat bersungguh-sungguh dalam mendakwahkan kalimat tauhid dan sibuk berjihad melawan orang-orang kafir, sehingga mereka belum sempat mencurahkan perhatian khusus terhadap ilmu.

Meskipun demikian, semangat, gairah, serta kesungguhan mereka telah menghasilkan inti-inti ilmu Al-Qur'an dan Hadits yang masih terpelihara walaupun 1400 tahun telah berlalu. Hal itu merupakan bukti nyata.

Setelah zaman permulaan Islam berlalu, ada sedikit kelonggaran bagi mereka, dan Jamaah-jamaah yang berdakwah semakin bertambah, maka turunlah ayat :

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

"Tidak Seharusnya bagi orang-orang beriman itu pergi seluruhnya (keluar untuk berjuang). Hendaknya dari setiap golongan di antara mereka ada beberapa orang yang memperdalam pengetahuan agama mereka, sehingga dapat memberi pelajaran kepada kaumnya setelah mereka kembali pulang supaya mereka berhati-hati dalam mengamalkan agama.".(Q S. At-Taubah 122 dari Kitab Bayanul Qur'an)

Sayyidina Abdullah Bin Abbas Radhiyallahu 'anhuma mengatakan bahwa makna umum dari kedua ayat ini :

اِنْفِرُوْا خِفَافًا وَّثِقَالًا وَّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Berangkatlah Kamu dalam keadaan ringan atau berat dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah ".(Q S. At-Taubah : 41) dan ayat

اِلَّا تَنْفِرُوْا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا اَلِيمًاۙ وَّيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ

"Jika kamu tidak berangkat berperang, niscaya Allah akan menyiksamu (dengan siksa yang pedih) ".(Q S. At-Taubah 39, dari kitab Bayanul Qur'an)

Telah dimansukh (dihapus) dengan ayat

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengaruniakan kepada para Shahabat Radhyiallahu 'anhum kemampuan dalam berbagai bidang agama. Untuk saat itu, hal semacam itu sangat diperlukan, sehingga mereka inilah yang menjaga bidang-bidang agama itu.

Pada Zaman Tabi'in, Islam telah tersebar luas dan menjadi sebuah Jamaah yang besar dan merupakan kesatuan yang kokoh. Karena pada diri Tabi'in tidak terdapat kemampuan yang menyeluruh seperti para Shahabat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah membangkitkan orang-orang yang menekuni secara khusus masing-masing bidang agama. Maka lahirlah Muhadditsin (Ulama yang menyusun hadits-hadits dan menyebarkannya). Fuqaha (Para ahli fiqih), Ahli-ahli Sufi, Ahli-ahli Al-Qur'an, dan para Mujahidin. Singkatnya, di setiap bidang agama, telah muncul para ahli yang menjaganya secara khusus.

Hal itu sangat sesuai dan penting untuk masa itu. Jika tidak, terlalu sulit sekali untuk dapat mencapai kemajuan dan kesempurnaan di setiap bidang agama. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal. Allah Subhanahu Wa Ta'ala hanya mengaruniakan kemampuan tersebut kepada para Nabi 'alaihimus salam, khususnya kepada Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam. Oleh sebab itu, selain Kisah para shahabat, dalam Bab ini juga akan di sebutkan kisah-kisah tokoh lain. 

KLIK ATAU KETUK PADA JUDUL DI BAWAH INI UNTUK MEMBACA

  1. Para Shahabat Radhiyallahu 'anhum yang Ahli Fatwa. 
  2. Kisah Sayyidina Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu Membakar Lembaran Hadits yang Ia Kumpulkan. 
  3. Kisah Sayyidina Mush'ab Bin Umair Radhiyallahu 'Anhu Mengajarkan Agama. 
  4. Kisah Pengajaran Sayyidina Ubay Bin Ka'ab Radhiyallahu 'anhu. 
  5. Kisah Keingintahuan Sayyidina Hudzaifah Radhiyallahu 'Anhu terhadap Fitnah-fitnah yang akan terjadi. 
  6. Kisah Sayyidina Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu Menghapal Hadits. 
  7. Kisah Terbunuhnya Musailamah dan Pengumpulan Al-Qur'an. 
  8. Kisah kehati-hatian Sayyidina Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu dalam Meriwayatkan Hadits. 
  9. Kisah Perjalanan Seseorang dari Madinah ke Damaskus Hanya Untuk Sebuah Hadits. 
  10. Kisah semangat Sayyidina Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma menuntut ilmu.
  11. Kemuliaan ilmu dan adab-adabnya.
  12. Jasa-jasa para Ulama dalam Menjaga Ilmu.

 

BAB KETUJUH <<< | BACA | >>> BAB KESEMBILAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Ke-7 Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

BAB KESATU AYAT-AYAT YANG MENEGASKAN PENTINGNYA MENYURUH KEPADA KEBAIKAN DAN MENCEGAH DARI KEMUNGKARAN AYAT KE-7 (Hal-XXX) BACA JUGA AYAT KE...