Jumat, 24 Desember 2021

(Bagian 3) Ayat-ayat Al-Qur'an Mengenai Ikhlas, Khusyu' dan Khudu'

 (KARENA TERLALU PANJANG, PEMBAHASAN INI DIBAGI MENJADI 3 BAGIAN)

KLIK/KETUK PADA JUDUL (BAGIAN) UNTUK MEMBACA
 
PASAL 1 / BAGIAN 3
 
Dalam ayat yang lain, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ * سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ......*

"Dan Malaikat akan masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (seraya mereka berkata) "keselamatan untuk kalian atas kesabaran kalian berpegang teguh pada agama, maka alangkah baiknya surga sebagai tempat kesudahan." (QS Ar-Ra'd : 23-24)
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala memuji orang-orang seperti ini dalam ayat:

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ * فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ *

"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (selalu mengerjakan shalat di waktu malam), mereka berdo'a kepada Rabbnya dengan rasa takut dari azab-Nya dan rasa harap pada pahala dari-Nya, Dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka, dari kenikmatan-kenikmatan yang menyejukkan pandangan mata, sebagai balasan atas amal baik yang telah mereka kerjakan." (Q.S. As-Sajdah : 16-17)
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala memuji orang-orang seperti ini dalam ayat:
 
اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ * اٰخِذِيْنَ مَآ اٰتٰىهُمْ رَبُّهُمْ ۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُحْسِنِيْنَۗ * كَانُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ * وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
 
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di taman-taman (surga) dan mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan Rabb mereka kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur waktu malam (karena Shalat). Dan di akhir malam mereka memohon ampunan Allah." (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 15-18)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ ࣖ

"(Apakah sama orang-orang yang tidak beragama) dengan orang-orang yang selalu beribadah ketika waktu-waktu malam, kadang-kadang sujud dan kadang-kadang berdiri, ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharap Rahmat Rabb-nya. Katakanlah, apakah sama antara orang-orang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu? (Sudah jelas orang-orang yang berilmu selalu beribadah kepada Rabb-nya sedangkan orang yang tidak beribadah kepada Rabb-nya adalah orang yang bodoh bahkan paling bodoh). Sesungguhnya hanya orang yang berakal yang dapat menerima pelajaran." (Q.S. Az-Zumar : 9)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
 
اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ * اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙ * وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ * اِلَّا الْمُصَلِّيْنَۙ * الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَاۤىِٕمُوْنَۖ *

"Sesungguhnya manusia diciptakan cenderung berubah-ubah. Jika ditimpa kesusahan ia mengeluh, dan jika mendapatkan kebaikan ia menjadi bakhil sehingga ia tidak memberikan kebaikan itu pada orang lain. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat yang terus-menerus dalam mengerjakannya. (dan mengerjakannya dengan penuh ketenangan)." (Q.S. Al-Ma'arij : 19-23)

Mengenai sifat-sifat mereka, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُوْنَۖ * اُولٰۤىِٕكَ فِيْ جَنّٰتٍ مُّكْرَمُوْنَ ۗ ࣖ *

"Dan mereka yang menjaga shalat-shalat mereka, di dalam surga mereka akan dimuliakan." (Q.S. Al-Ma'aarij 34-35)

Masih banyak ayat yang menerangkan tentang perintah shalat dan keutamaan-keutamaan ahli shalat juga derajat dan kemuliaan-nya. Shalat adalah kekayaan bagi kita sehingga Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam sebagai pemimpin dunia dan di akhirat bersabda, "sejuknya mataku ada dalam shalat."  
 
Nabi Ibrahim khalilullah Alaihis Salam berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
 
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ 

"Wahai Rabbku, jadikanlah diriku orang yang mendirikan shalat dan juga dari keturunanku. Wahai Rabbku, dan kabulkanlah doaku." (Q.S. Ibrahim : 40)

Meskipun sudah menjadi kekasih Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Nabi Ibrahim Alaihis Salam tetap memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikannya sebagai orang yang menjaga Shalat.  
 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala sendiri telah memerintahkan kekasihnya. Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam dengan Firman-Nya:

وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى 
 
"Dan suruhlah keluargamu mendirikan shalat, dan bersabarlah kamu dalam mengerjakan shalat. Kami tidak meminta rezeki darimu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (Q.S. Thaahaa : 132)

Sebuah hadits menyebutkan bahwa jika ada kesulitan apapun menimpa keluarga Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam, beliau akan menyuruh mereka mengerjakan shalat sambil membacakan ayat diatas. Demikian pula para Nabi 'alaihimus Salam, jika mengalami kesulitan apapun mereka akan segera sibuk mengerjakan shalat. 

Sayang, dewasa ini kita melalaikan perkara yang sangat penting ini. Kita tidak mempedulikan shalat walaupun kita dengan panjang lebar mengaku sebagai Muslim. Bahkan, jika ada orang yang mengajak kita mempedulikan shalat, kita akan mencelanya dan mendebatnya. Yang demikian itu tentu menghancurkan diri kita sendiri, bahkan mereka yang telah Shalat pun banyak yang mengerjakan sambil bergurau. 
 
Dengan kata lain, tanpa ada ruh di dalam shalatnya atau ia tidak menyempurnakan kebanyakan rukun-rukun shalat. Adapun masalah Khusyu' dan Khudu' adalah perkara yang jauh.

Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam adalah seorang teladan yang telah memperlihatkan setiap amalannya kepada kita. Keberhasilan para shahabat Radhyiallahu 'anhum pun telah kita ketahui. Oleh karena itu, kita harus mengikuti mereka. 

Banyak kisah Shahabat yang membicarakan hal tersebut yang telah saya tulis dalam kitab hikayatush Shahabah. Saya kira tidak perlu lagi mengulanginya di sini. Namun demikian saya akan menulis beberapa kisah ahli Tasawwuf dan beberapa sabda Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam mengenainya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Ke-7 Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

BAB KESATU AYAT-AYAT YANG MENEGASKAN PENTINGNYA MENYURUH KEPADA KEBAIKAN DAN MENCEGAH DARI KEMUNGKARAN AYAT KE-7 (Hal-XXX) BACA JUGA AYAT KE...