Sabtu, 08 Januari 2022

Shalat Yang Tidak Sempurna Sujud dan Rukuknya adalah Bentuk Pencurian yang Paling Hina

PASAL 3

HADITS-HADITS MENGENAI IKHLAS, KHUSYU' DAN KHUDU'

HADITS KE-5 (Hal- 318)

Dari Sayyidina Abdullah bin Abi Qatadah Radhyiallahu 'anhu, dari ayahnya Radhyiallahu 'anhu, ia mengatakan bahwa Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda, "Seburuk-buruk pencuri ialah seseorang yang mencuri shalatnya." Shahabat Radhyiallahu 'anhum bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana ia mencuri shalatnya?" Beliau menjawab, "ia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya.". (H.R. Darami, Ahmad, Thabarani, dan Ibnu khuzaimah dari kitab At-Targhib)


Faidah

Kandungan hadits di atas, juga banyak disebutkan dalam beberapa hadits. Pertama, hendaknya diperhatikan bahwa mencuri itu sendiri sudah merupakan perbuatan Yang hina. Kedua, dalam pencurian, ada bentuk pencurian yang paling hina, yaitu tidak menyempurnakan rukuk dan sujud ketika shalat, Seperti sabda Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam di atas. 

Sayyidina Abu Darda' Radhyiallahu 'Anhu mengatakan bahwa, Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam pernah memandang ke langit lalu bersabda, "ini waktunya ilmu akan dicabut dari dunia. (Pada waktu itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala menampakkan kepada Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam Bagaimana ilmu dicabut dari dunia)." Sayyidina Ziyad Radhyiallahu 'anhu bertanya "Bagaimana ilmu akan dicabut, sedangkan kita masih membaca Al-Qur'an dan kami juga mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak kami (dan anak-anak kami akan mengajarkannya kepada anak-anak mereka dan begitu juga seterusnya)?" Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda, "Wahai Ziyad, dulu Aku menganggapmu sebagai orang yang paham. Kaum Yahudi dan Nasrani juga mengajarkan Taurat dan Injil. Apakah hal itu memberikan faidah kepada mereka?"

Setelah mendengar hadits ini, seorang murid Sayyidina Abu Darda' Radhiyallahu 'anhu pergi kepada Sayyidina Ubaidah Radhyiallahu 'anhu, lalu membacakan hadits Sayyidina Abu Darda' Radhiyallahu 'anhu tersebut kepadanya. Sayyidina Ubaidah Radhyiallahu 'anhu berkata "Abu Darda' benar, maukah aku beritahukan yang pertama kali akan dicabut dari dunia? Yang pertama kali akan dicabut adalah Ke-khusyu'an dalam shalat. Kelak engkau akan melihat di dalam suatu masjid yang penuh dengan jamaah tidak ada seorang pun yang khusyu' dalam shalatnya. "Sayyidina Hudzaifah Radhyiallahu 'anhu yang dikenal sebagai "penyimpan rahasia Nabi" berkata, "yang pertama kali akan dicabut dari dunia ialah khusyu" dalam shalat." (Dari Kitab Durrul Mantsur).

Sebuah hadits menyatakan bahwa, Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak mempedulikan shalat seseorang yang tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Hadits lain menyebutkan "Ada seseorang yang shalat selama enam puluh tahun, namun tidak ada satupun Shalatnya yang diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena kadangkala dalam shalat dia, rukuknya sempurna tetapi sujudnya tidak sempurna atau sujudnya sempurna, tetapi rukuknya tidak sempurna."

Syaikh Mujaddid Alfi Tsani Rahmatullah 'alaih menulis dalam surat-suratnya, tentang pentingnya menjaga shalat. Dia menulis banyak hal dalam surat-suratnya, yang salah satu diantaranya menyebutkan bahwa kita hendaknya sungguh-sungguh memperhatikan masalah merapatkan jari-jari tangan ketika sujud, dan merenggangkannya ketika rukuk. Aturan syariat merapatkan dan merenggangkan jari dalam shalat, bukannya tidak ada manfaatnya. Bahkan, amat penting kita memperhatikan adab-adab yang seolah-olah kecil ini, dia menulis bahwa menumpukan pandangan ketika berdiri ke tempat sujud, ketika rukuk ke kaki, ketika sujud ke hidung, dan ketika duduk ke tangan. Ini menyebabkan Ke-khusyu'an dalam shalat dan memudahkan mendapatkan ketawajjuhan. Jika adab-adab yang dianggap kecil ini saja bermanfaat bagi kita, bagaimana dengan adab-adab dan sunnah-sunnah yang lebih besar? Tentu manfaatnya lebih besar pula.


BACA JUGA >>> | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | KEMBALI

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Ke-7 Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

BAB KESATU AYAT-AYAT YANG MENEGASKAN PENTINGNYA MENYURUH KEPADA KEBAIKAN DAN MENCEGAH DARI KEMUNGKARAN AYAT KE-7 (Hal-XXX) BACA JUGA AYAT KE...