Rabu, 05 Januari 2022

Ancaman Bagi yang Tidak Berjamaah Selepas Mendengar Adzan

PASAL 2 

ANCAMAN BAGI YANG MENINGGALKAN SHALAT BERJAMAAH

Hadits ke-2 - (Hal 294)

Ancaman Bagi yang Tidak Berjamaah Selepas Mendengar Adzan

Dari Sayyidina Mu'adz Bin Anas Radhyiallahu 'anhu, Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda, "Benar-benar keras kepala, kufur, dan nifak, orang yang mendengar seruan muadzin untuk shalat tetapi ia tidak memenuhinya.". (H.R. Ahmad, Thabarani, dari kitab At-Targhib)

Faidah
Sungguh keras ancaman dan celaan dalam hadits ini sehingga perbuatan seperti itu digolongkan sebagai perbuatan orang kafir dan munafik. Seolah-olah hal itu tidak mungkin terjadi pada diri seorang muslim. Dinyatakan dalam hadits yang lain, "Cukuplah keburukan dan kerugian seseorang jika ia mendengar adzan tetapi tidak memenuhinya."

Sayyidina Sulaiman Bin Abi Hatsmah Radhyiallahu 'anhu adalah seorang shahabat yang punya kedudukan yang tinggi. Ia lahir pada zaman Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam. Karena masih kecil, ia belum dapat meriwayatkan hadits-hadits yang di dengarnya dari Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam. 

Pada zaman Khalifah Sayyidina Umar Radhiyallahu 'anhu, ia ditugaskan untuk mengawasi pasar. Suatu hari Sayyidina Umar Radhiyallahu 'anhu tidak menjumpainya dalam shalat jamaah shubuh. Lalu Sayyidina Umar Radhiyallahu 'anhu pergi ke rumahnya dan bertanya kepada ibunya, "Mengapa Sulaiman tidak datang shalat shubuh berjamaah hari ini? "Ibunya menjawab," ia shalat Sunnah semalam suntuk, kemudian ia shalat shubuh di rumah. Karena mengantuk, Ia terus tidur. "

Sayyidina Umar Radhiyallahu 'anhu berkata, aku lebih menyukai shalat shubuh berjamaah, daripada shalat Sunnah semalam suntuk."

Baca Hadits ke: | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat Ke-7 Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

BAB KESATU AYAT-AYAT YANG MENEGASKAN PENTINGNYA MENYURUH KEPADA KEBAIKAN DAN MENCEGAH DARI KEMUNGKARAN AYAT KE-7 (Hal-XXX) BACA JUGA AYAT KE...